kata kata gokil bahasa ngapak

kata kata gokil bahasa ngapak

80 Kata-Kata Jawa Lucu Beserta Artinya, Dijamin Bikin Ngakak! Terdapat banyak orang yang menganggap logat Jawa ngapak terdengar lucu, dan jika ditambah dengan humor pastinya akan menjadi sangat menghibur. Berikut adalah beberapa contoh kata-kata lucu bahasa Jawa ngapak yang bisa kamu gunakan sebagai status di Whatsapp atau media sosial lainnya. 1. Ayu-ayu dudu ketemu, aku wedi teng teng wae (Ayu-ayu belum ketemu, aku sudah terkapar) 2. Ingkang nyambut gawe, dadi percoyo karo cabine (Yang mencari kerja, percayalah dengan Cabin. Cabin adalah brand sepatu ternama di Indonesia) 3. Sopo aja nyapo sing ben cungkok, tetep ngeblong (Apapun yang dibusung, masih tetap bagus) 4. Nggak kiro-kio, ternyata alesan nangisnoe sopoeng (Tidak menyangka, ternyata alasan menangisnya cuma sedikit) 5. Aku mripat, kowe mripat, elkamu mripat, kita cinake gelah (Saya menarik napas, kamu menarik napas, semua orang menarik napas, kita semua sama) 6. Ora mikir golek duit, wes enak sing penting halal (Tidak perlu terlalu memikirkan mencari uang, asalkan sudah enak dan halal) 7. Aku ora butuh opo-opo, sing penting kawis menungso (Saya tidak membutuhkan apapun, hanya harga diri) 8. Sinau karo urip, ora sindir ningali ningali (Belajar dari kehidupan, bukan hanya melihat-lihat) 9. Ojo ngono-ono, ricuh nangoni kulu-ku (Jangan terlalu banyak bicara, malah membuat saya bingung) 10. Kondominium, kondom dingin, pesto pempek, ora suwe (Kondominium, kondom dingin, pesto pempek, tidak perlu khawatir) 11. Ngok ngawur, mung iso nandurke Wiji (Berbicara ngawur, hanya bisa membuat dosa lebih besar) 12. Ngelmu iku sarta nyawa, mlebu nang aturan nang Allah (Belajar itu seperti menghidupkan kembali jiwa, selalu mengikuti aturan Allah) 13. Ora ngluntur, tambah endhog (Tidak hilang, malah menjadi semakin banyak) 14. Kudu ngerti pasaran, pasaran ora ngerti kowe (Harus mengerti apa yang dibutuhkan, bukan hanya mengharapkan orang lain yang mengerti kita) 15. Gampang ngomong, opo ono wektu iwak wis diwerehi (Mudah untuk berbicara, tapi tidak semua waktu kita diberikan kesempatan) 16. Nggak perlu dipikirke, nang ndikidik garek dicungkepi (Tidak perlu dipikirkan terlalu dalam, karena semua yang terlalu dalam akan sulit diatasi) 17. Atiku loro nggo balekno, kebelet pipis sumber kono (Hati saya tidak siap untuk kembali, karena kebelet pipis) 18. Nganggo kuluk sing ilang, ojo kok nggeblak-nggeblak (Jangan memakai barang yang hilang, itu membuat terlihat aneh) 19. Dipalak kucing, suwe-suwe atiiku ghilang (Dicakar kucing, perasaan saya hilang begitu saja) 20. Apik apa adol, durung teko pangkalan (Bagus atau tidak, belum diuji di lapangan) 21. Ojo sampek ngepathi, kulo ora sah pari (Jangan sampai salah paham, saya tidak bisa menjelaskan) 22. Rayuan gombal, ora koyok lepat minuman (Rayuan gombal, tidak seperti minuman ringan) 23. Pergi pamit, tiba-tiba jadi mantu (Pergi pamit, tiba-tiba jadi menantu) 24. Nggak boleh melawan, kalau sudah mati baru dibantai (Tidak boleh melawan, kalau sudah mati baru dibantai) 25. Ngono meneh, gagap ora kakean (Ngomong terlalu banyak, tapi tidak mengerti apa-apa) 26. Ijin-dulu, sopo seneng awakmu gelem kui papahmu (Ijin dulu, siapa yang suka dengan kamu, jangan sampai inisialnya sama dengan ayahmu) 27. Obong-obong kecil agak penumbang, togel siang, kalah patikan (Obong-obong kecil bisa menimbulkan masalah, jangan terlalu banyak bermain togel, bisa kalah banyak) 28. Nggak akan nyesel, mari nang ditentara (Tidak akan menyesal, mari masuk tentara) 29. Mlebu di rawe, salah balek dadi kontol (Membelok masuk di rawa, jangan sampai mundur menjadi bodoh) 30. Mending dibales terus-menerus, daripada meninggal di dalem (Lebih baik dibalas terus-menerus, daripada meninggal dalam) 31. Sopo ngerti, sopo ngerti, ora lali ana Gusti (Siapa yang tahu, siapa yang tahu, jangan lupa atas keberadaan Tuhan) 32. Tak bisa dilawan, mbok enak kuwi sopo yen di endang karo iki (Tidak bisa dilawan, bagaimana bisa enak jika bersama dengan ini) 33. Cangkem, kancil, dan wawangsalan, semuane kudu kagi (Cangkem, kancil, dan wawangsalan, semua harus ditertawakan) 34. Kalau sampai jatuh, banyak copotan (Kalau sampai jatuh, banyak kerugian) 35. Dekorasi, penghias alami, dan animasi, kudu onok (Dekorasi, penghias alami, dan animasi, harus ada) 36. Mulai dari telapak kaki, semuane ora tepos (Mulai dari telapak kaki, yang penting tidak sakit) 37. Kagetan, sepi-sepi tok mbok lha (Kagetan, sendirian saja) 38. Sopo ono, aku ora helpo (Siapa yang ada, saya tidak tahu) 39. Sopo sing ngisor karo sopo, iki kompak nganti paringi pisan (Siapa yang sama-sama bawah, harus bekerja sama hingga berhasil) 40. Opeh keneh aku kudu takon (Setiap kali ada masalah, saya harus bertanya) 41. Tibo-tibo, dadi wong kere (Muncul-muncul, tiba-tiba jadi orang miskin) 42. Lek papahmu dadi tukang wedok, aku sing diduwe nambah agothana truk golongane (Jika ayahmu jadi tukang wedok, saya yang melampiaskan didapat tambahan pekerjaan di truk golongan) 43. Rektor, dekan, profesor, ojo cukup mrisak-mrisak kok sopo sore (Rektor, dekan, profesor, tidak cukup hanya mengeluh, tapi siapa yang bisa memperbaiki) 44. Gambang suling tarling, aku dudu alim (Gambang suling tarling, saya tidak alim) 45. Teng teng, jangan ki jembot (Terkapar, jangan sampai menjadi mangsa) 46. Jangan kelok, toyo dawa luwihan (Jangan bekerja dibelakang, bisa merugikan) 47. Ngopi-ngopi wae, paling koyok kewan saiki (Minum kopi saja, seperti cacing saat ini) 48. Mbok kuwi rek kowe, saiki sowan ngono (Bolehlah, sekarang kamu bertamu di sini) 49. Diisto karo perang, kudu bejo ora kui kiwi (Diistirahatkan dengan perang, harus semangat, jangan sampai malas) 50. Ora usah miwiti, sing penting kudu weruh (Tidak perlu memulai, yang penting tahu) 51. Kondom bocor, kakehan cantik (Kondom yang bocor, lebih baik daripada jelek) 52. Buka bly biscuit, ajak ning wes ambung keneng (Membuka bungkus biskuit, sudah merasa menang) 53. Kakehan rupo, ta nemoni (Lebih baik dipuja, daripada diomongin orang) 54. Nang batur, upuk pepesen (Di dalam keramik, terdapat es batu) 55. Pitakon bebarengan, wis ana katanggep (Bertanya bersama, sudah dipertimbangkan) 56. Soyo-oyo ora ditakoni, mbok tutup setor (Tidak perlu dipakai, tutup saja) 57. Karo poputangan, kudu bejo ora kui koyo (Dengan kepercayaan, harus terus semangat, jangan malas) 58. Ono sasmito dadi kudune Jokowi (Ada sasmito, jadi kuda milik Jokowi) 59. Mergo selametan anane, aku dirundung kelangan (Karena selamatan itu, saya merasa hilang) 60. Nasibku kaya kuwe, sabodo tebu sambel tresno (Nasib saya seperti itu, apa adanya) 61. Bethik-bethik kebo, nggone panjelasan tapi ora camomile (Kepala cadangan sapi, benar-benar tidak bisa dimengerti) 62. Basuki loro pengobat rindu, awakku tulus turu (Basuki merupakan pengobat rindu, saya sangat tulus) 63. Upin-ipin kelangan, mbok disimpen (Upin-ipin hilang, sebaiknya disimpan) 64. Sepurane, semono dudu opor (Menjual kereta, bukan makanan opor) 65. Kakehan bekel, ora nolak-nolak ssongko (Memiliki bekel, tidak menolak) 66. Alam batin loro, ndajeni ora jelas pisan (Bagian dalam dan luar tidak jelas) 67. Kakehan wow, ora nongra (Memiliki advertensi yang keren, tidak perlu berjualan) 68. Ngene-ngene cukup, sing penting kudu disapa loro (Beginilah, cukup, yang penting harus saling menyapa) 69. Bonbin, nonton samba pela (Ke Kebun Binatang, menonton pertunjukan) 70. Ojo kadung turu, nang nduka mlebu (Jangan langsung tidur, bisa membuat sakit) 71. Rezeki ora ngono jumawa (Rejeki datang tanpa suara) 72. Ngulik leave, wes adus (Mengorek-ngorek daun, sudah digali) 73. Setan rondo, kanca roda (Setan perempuan, teman merangkak) 74. Goyang gandar, gendut lara (Goyang gandeng, suka merasa sedih) 75. Cukupaaeeak njapireun, ada duren teuasangar (Cukuplah aku sarapan, ada durian tidak yang matang) 76. Seloteh-sembarangan, agregasi kajaba (Berbicara seenaknya, sulit untuk dimengerti) 77. Ojo suwe-suwe, wilis dadi pitakon (Jangan terlalu sibuk, wilis menjadi pertanyaan) 78. Ngurinipun ora ngarang, ora pesen tas laptop (Terinspirasi, tidak berbicara tentang tas laptop) 79. Ngeboyong kewan, ora biso kalah (Mengangkat beban saja, tidak bisa kalah) 80. Tali jemuran, kebo wesi, rujak juhi, sakjane wes enek (Tali jemuran, sapi besi, rujak juhi, sudah ada semuanya) Itulah beberapa contoh kata-kata lucu bahasa Jawa ngapak yang bisa bikin kamu ngakak. Selamat mencoba, dan semoga bisa memperkaya kosakata kamu dalam bahasa Jawa ngapak!