kesalahan pars pro toto

kesalahan pars pro toto

Majas Sinekdoke: Pengertian Contoh Pars Pro Toto, Totem Pro Parte Majas sinekdoke pars pro toto digunakan untuk membuat pembaca atau pendengar merasa terhubung dengan sesuatu yang disampaikan melalui penggunaan sebagian dari hal tersebut. Pembaca atau pendengar juga merasa penasaran untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh teks. Kesalahan pars pro toto terjadi ketika seorang peneliti menganggap bahwa bukti penelitian yang seharusnya berlaku hanya untuk sebagian, kemudian dianggap berlaku untuk keseluruhan konteks. Contohnya adalah ketika R.A. Kartini menulis surat kepada sahabatnya di Belanda, dan menggambarkan bahwa gadis Jawa harus dipingit atau tidak. Kesalahan toto pro pars, pada sisi lain, terjadi ketika sejarawan memberikan keseluruhan bukti, meskipun sebenarnya bukti tersebut berlaku hanya untuk sebagian. Salah satu kesalahan dalam pemilihan topik adalah kesalahan pars pro toto, yaitu ketika suatu bukti dianggap berlaku untuk seluruhnya, padahal hanya berlaku untuk sebagian saja. Kesalahan toto pro pras, di sisi lain, terjadi ketika suatu bukti dianggap hanya berlaku untuk sebagian, dan bukan untuk seluruhnya. Beberapa contoh kalimat dari majas Pars Pro Toto yang bisa dipelajari adalah sebagai berikut: - Setiap masuk ke dalam wahana bermain, per kepala harus membayar Rp. 75.000. - Seekor ayam yang masuk ke dalam rumah sudah membuat ibu kewalahan. - Seorang sales perabotan rumah tangga ia... Pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk merepresentasikan keseluruhan objeknya. Ini berbeda dari merism, yaitu referensi ke keseluruhan melalui enumerasi dari sebagian. Kesalahan verifikasi menurut Kuntowijoyo antara lain meliputi kesalahan pars pro toto, kesalahan toto pro pars, kesalahan menganggap pendapat umum sebagai fakta, kesalahan menganggap pendapat pribadi sebagai fakta, kesalahan perincian angka yang presisi, dan kesalahan bukti spekulatif. Gaya bahasa pars pro toto mengungkapkan maksud dengan menyebut hanya bagian dari suatu objek yang menunjukkan arti keseluruhan objek. Ini berfungsi untuk mengarahkan makna pada objek yang dimaksud.