kompastoto penipu

kompastoto penipu

27 Korban Tertipu Trading hingga Kerugian Rp 4,5 Miliar, Pelaku Seret ... JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (13/12/2021), 27 korban penipuan trading melapor ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Ketua Ormas Masyarakat Indonesia Maju, Dona Yurike Sidabutar, melaporkan bahwa pelaku merupakan mantan sekretaris jenderal ormas tersebut. Menurut laporan dari KOMPAS.com, 13 orang menjadi korban penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh komplotan berisi lima orang. Komplotan tersebut memakai modus membeli sembako dan barang-barang lainnya dengan menggunakan cek kosong. Sembako dan barang-barang yang dibeli termasuk beras, daging ayam, pupuk, baju, dan furnitur. Modus penipuan yang lain adalah phising, yaitu salah satu modus penipuan yang memanfaatkan email korban dalam transaksi digital. Modus penipuan terbaru ini juga memanfaatkan alamat email korban untuk memperoleh data-data pribadi yang bersifat rahasia. Atau melalui penipuan melalui telepon dengan berpura-pura sebagai kurir dan melampirkan aplikasi APK untuk menjebak calon korban. Sindikat penipuan juga bisa beroperasi di toko online dengan mengambil uang ratusan juta rupiah milik korban. Oleh karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan melaporkan kepada polisi jika mengalami penipuan atau penggelapan. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk memeriksa keamanan rekening adalah dengan mengakses laman cekrekening.id atau dengan mengecek URL situs secara lengkap sebelum memasukkan nomor rekening atau data pribadi. Selain itu, masyarakat juga harus berhati-hati dalam memilih pinjaman online agar tidak terjerat penipuan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dalam kasus penipuan trading ini, kerugian mencapai Rp 4,5 miliar. Oleh karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan hati-hati terhadap modus-modus penipuan yang baru dan terus berkembang.