paur bahasa sunda

paur bahasa sunda

Paur Artinya. Sunda - Ngawalon Sanak saudara, teman, dan sahabat kerap menggunakan kata "paur" ketika sedang berbincang-bincang untuk mengekspresikan perasaan khawatir atau cemas. Bahasa Sunda memiliki sejumlah kosakata yang khas untuk berkomunikasi antar perorangan, keluarga, dan sahabat. Kamus Sunda-Indonesia menjelaskan bahwa arti dari kata "paur" adalah ngeri atau khawatir. Selain itu, bahasa Sunda juga memiliki istilah warna dasar seperti beureum (merah), bodas (putih), hideung (hitam), konéng (kuning), dan héjo (hijau). Namun, jumlah penutur bahasa Sunda semakin menurun, terutama di kalangan anak muda yang tidak sepopuler penggunaan bahasa asing. Saat ini, hanya sekitar 40 persen anak muda di Jawa Barat yang terbiasa menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari. Padahal, bahasa Sunda mempunyai sajak yang indah dan sarat makna, seperti yang ditulis oleh Ajip Rosidi, Yus Rusyana, dan banyak penyair Sunda lainnya. Dalam bahasa Sunda, selain kosakata warna dasar, terdapat juga istilah untuk gradasi warna atau turunan warna dasar yang mengikuti warna alam, seperti buah-buahan, hewan, dan benda. Selain itu, bahasa Sunda juga memiliki kosakata untuk menjelaskan suasana perasaan hati, seperti "ambek" untuk perasaan benci atau marah. Meskipun terdapat variasi istilah dan kosakata bahasa Sunda dibandingkan dengan bahasa Indonesia, namun pemahaman terjemahan dari satu bahasa ke bahasa lainnya sudah dimudahkan dengan adanya memori terjemahan yang didukung oleh ribuan penerjemah. Dalam konteks penggunaan sehari-hari, bahasa Sunda masih memegang peran penting dalam menyampaikan pesan dan mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, perlu dipelajari dan dilestarikan agar tidak hilang dan terlupakan.