pegulat indonesia

pegulat indonesia

Sejarah PGSI, Induk Organisasi Gulat Nasional di Indonesia - Tirto.ID PGSI atau Persatuan Gulat Seluruh Indonesia adalah induk organisasi gulat nasional di Indonesia. PGSI didirikan pada tanggal 7 Februari 1960. Sejak saat itu, PGSI terus berkembang dan menjadi organisasi yang penting dalam dunia gulat Indonesia. Meskipun begitu, dunia gulat Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dan masalah seperti pengalaman kurang baik seperti dalam kasus cyberbullying yang dialami oleh atlet pegulat Jepang berdarah Indonesia, Hana Kimura, yang meninggal dunia karena tak tahan melawan aksi perundungan tersebut. Namun, kisah sukses juga datang dari PGSI seperti pada SEA Games 2023 yang sukses meraih empat medali emas. PGSI sendiri pada awalnya hanya menargetkan dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Tapi, di balik kesuksesan itu juga terdapat upaya keras dalam pemilihan pegulat yang masuk pelatnas yang dilakukan secara adil dan hanya mengutamakan atlet terbaik. Gulat sendiri adalah olahraga dalam bentuk hiburan dengan menggambarkan gaya pertempuran yang unik berdasarkan kombinasi gaya yang diadopsi, termasuk gulat klasik, gulat tangkap, dan lainnya. Ada juga jenis pertandingan yang unik seperti Last Man Standing atau Pertandingan Manusia Terakhir Berdiri. Namun, dalam olahraga gulat juga terdapat masalah seperti berat badan yang tak memenuhi persyaratan untuk turun di nomor tertentu dalam pertandingan. Tantangan dan masalah yang dihadapi dunia gulat Indonesia tak lantas meredam semangat PGSI untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas atlet gulat Indonesia. Sejarah PGSI yang dimulai sejak awal dekade 1960-an tetap dirayakan dan diharapkan bisa terus berlanjut ke depannya.