homeless world cup adalah

Mengenal Homeless World Cup, Turnamen yang Membuat Indonesia Bisa Berprestasi Homeless World Cup atau Piala Dunia Tunawisma adalah organisasi sosial yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan tunawisma melalui sepak bola jalanan di seluruh dunia. Setiap tahun, kompetisi sepak bola ini diikuti oleh hampir 80 negara anggota dari seluruh dunia. Tahun 2023 adalah tahun di mana Homeless World Cup kembali digelar setelah vakum akibat pandemi Covid-19, dan Indonesia mengirimkan delapan pemain untuk berpartisipasi dalam perhelatan tersebut. Indonesia terlihat berjaya di Homeless World Cup 2017, dimana mereka sukses melaju ke babak perempat final usai mengalahkan Belanda dengan skor 10-1. Namun, pencapaian terbaik Indonesia di Homeless World Cup adalah meraih peringkat keempat pada tahun 2012. Homeless World Cup merupakan kejuaraan dunia sepak bola jalanan bagi tunawisma dan orang-orang yang terpinggirkan atau marjinal. Tim peserta datang mewakili negara, dan sebagian besar pemain memiliki latar belakang sebagai masyarakat miskin kota. Pertandingan dalam Homeless World Cup dibagi menjadi dua babak, masing-masing berdurasi 7 menit, dengan masa interval satu menit. Di tengah minimnya prestasi timnas sepakbola Indonesia, ada beberapa orang yang membuat nama Indonesia dikenal di kancah dunia melalui program sepak bola lembaga swadaya masyarakat, Rumah Cemara, yang memberikan perlindungan bagi penderita HIV-AIDS. Tahun lalu, pada kiprah pertamanya, tim Indonesia menduduki peringkat keenam dan meraih predikat best new comer. Meski menghadapi kendala dana, tim Indonesia berhasil berpartisipasi dalam Homeless World Cup dan hampir saja tidak berangkat ke Meksiko. Namun, mereka tidak menyerah dan tetap berhasil ikut serta untuk memperlihatkan prestasi Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memimpin pelepasan kontingen Merah Putih pada tahun 2023 di Media Center Kemenpora, Jakarta, pada tanggal 5 Juli. Tim Nasional Indonesia akan berlaga di Sacramento, Amerika Serikat, dan membawa isu-isu kesetaraan bersama mereka.