jahitan steril kucing betina

jahitan steril kucing betina

Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Saat Melakukan Steril Kucing Betina Sterilisasi lahir sebagai solusi mencegah kucing betina dan jantan bereproduksi, hal ini dapat dilakukan saat masa pubertas kucing, yakni sekitar enam hingga tujuh bulan untuk kucing betina. Namun, sterilisasi pada kucing betina juga bisa dilakukan sejak usia tiga bulan dengan aman. Namun, sterilisasi ternyata meninggalkan efek samping pada kucing, baik jantan maupun betina, menyebabkan perubahan siklus hormon dan psikologis pada diri kucing. Namun, fakta ini jarang diketahui oleh pemilik kucing pemula. Sterilisasi pada kucing betina umumnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan kucing jantan, yakni sekitar satu minggu. Selain itu, sterilisasi pada kucing betina juga diwajibkan untuk rawat inap di klinik, biasanya selama tujuh hingga 14 hari. Meskipun rawat inap, kamu juga bisa merawatnya sendiri di rumah asalkan kucing mendapatkan perawatan yang memadai. Untuk proses sterilisasi, kucing disterilkan dengan anestesi umum untuk mengangkat organ reproduksi. Pada kucing jantan, testis diangkat, yang merupakan sumber utama hormon testosteron, sehingga kadar hormon ini turun setelah operasi. Sedangkan pada kucing betina, indung telurnya dan rahim akan diangkat untuk mencegah risiko infeksi. Proses steril pada kucing jantan dan betina berbeda. Steril pada kucing betina biasanya lebih mahal dibandingkan dengan kucing jantan. Untuk biaya steril, kucing jantan domestik atau ras kampung, kisarannya antara Rp215 ribu hingga Rp300 ribu. Sedangkan untuk kucing betina, biayanya bisa mencapai dua kali lipat dari kucing jantan, antara Rp800 ribu hingga Rp1.000.000. Namun, harga sterilisasi pada kucing jantan dan betina dewasa bisa berbeda di tiap daerah. Setelah proses sterilisasi, kucing perlu mendapat perawatan khusus. Pemilik kucing bisa menggunakan salep yang telah dikonsultasikan dengan dokter hewan untuk merawat luka jahitan. Pada tiga hari pertama pasca operasi, kucing juga perlu istirahat yang cukup agar jahitan bisa menyatu. Kucing yang baru saja disteril juga kemungkinan tidak mau makan karena sakit, sehingga harus disuapin. Meskipun sterilisasi meninggalkan efek samping, seperti perubahan siklus hormon dan psikologis, namun hal ini tergolong sisi positif karena bisa mengurangi risiko penyakit tertentu seperti infeksi rahim dan gangguan prostat. Oleh karena itu, sterilisasi tetap menjadi solusi yang tepat untuk mencegah kucing betina dan jantan bereproduksi.