aplikasi live yang negatif

aplikasi live yang negatif

Aplikasi Live yang Negatif: Bahaya Mengintai di Balik Layar Banyak kasus yang terjadi terkait aplikasi live yang memperlihatkan konten negatif seperti pornografi, kekerasan, atau bahkan kejahatan. Selain itu, aplikasi live juga sering dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan cyber seperti peretas, penipu, hingga penyedia narkoba. Dengan aplikasi live, kita bisa berkomunikasi dan berkumpul dengan banyak orang dari berbagai negara secara online, menyaksikan konten live streaming dan membagi momen-momen berharga dalam hidup kita. Namun, di balik kesenangan yang diberikan, aplikasi live juga memiliki sisi negatif yang sering kali luput dari perhatian kita. Dampak negatif live streaming yang pertama adalah kurangnya komunikasi dan rasa sosial. Jelas sekali bahwa live streaming menjadikan penggunanya kurang komunikasi dan rasa sosial. Ini adalah bahaya live streaming yang tak boleh dilupakan karena komunikasi sangat diperlukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan dan melakukan pemblokiran 2334 konten negatif dalam 11 aplikasi live chat selama tahun 2018. Kesebelas aplikasi itu dalam keterangan resmi yang diterima terdiri dari Bigo, BIGO LIVE, Cheez, Go Live, GOGO LIVE, KWAI GO, Live Me, Nonolive, Smule, TikTok, dan Vigo. Namun pada kenyataannya, aplikasi live streaming vulgar dapat membawa dampak yang negatif bagi penggunanya dan masyarakat luas. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap mengenai kelebihan, kekurangan, serta risiko yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan aplikasi ini. Aplikasi live streaming menurut bentuk layanan memiliki dua tipe yakni Video on Demand dan Live Streaming. Beberapa faktor yang mempengaruhi konektivitas aplikasi live streaming antara lain video, audio dan bandwidth. Dalam aplikasi live streaming juga memiliki beberapa bagian penting untuk mendukung keberhasilan seperti Snapchat, Instagram, Tinder, dan Bigo live. Banyaknya media yang baru menjadikan pengguna internet mendapatkan dampak negatif dan positif. Mengenai aplikasi Bigo Live atau aplikasi live streaming yang saat ini sedang booming, aplikasi ini merupakan media baru dimana kalangan remaja 1.0. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan dan melakukan pemblokiran 2334 konten negatif dalam 11 aplikasi live chat selama tahun 2018. Kesebelas aplikasi itu terdiri dari Bigo, BIGO LIVE, Cheez, Go Live, GOGO LIVE, KWAI GO, Live Me, Nonolive, Smule, TikTok, dan Vigo. Hal ini bisa terlihat dari kemunculan Bigo Live, yang kemudian diikuti oleh Nonolive, Kitty Live, hingga aplikasi asal Taiwan yang hadir di Indonesia setelah diakuisisi oleh Paktor, yaitu 17. Aplikasi-aplikasi tersebut mendadak menjadi begitu populer meski sebenarnya hadir dengan konsep bisnis yang relatif serupa. Penting untuk diingat bahwa penggunaan aplikasi live streaming harus dilakukan dengan bijak dan selalu memperhatikan risiko yang dapat ditimbulkan. Keselamatan dan kenyamanan pengguna harus menjadi prioritas utama.