melatonin 10 mg

melatonin 10 mg

Melatonin - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Melatonin adalah hormon alami yang membantu menjaga siklus bangun-tidur Anda dan dapat diambil sebagai suplemen untuk berbagai tujuan, seperti jet lag, gangguan tidur akibat pergeseran kerja, dan insomnia. Berikut adalah dosis yang disarankan untuk berbagai tujuan penggunaan melatonin: Tujuan: Mengatasi insomnia. Dewasa: 3-5 mg, 1 kali sehari, 1-2 jam sebelum tidur. Tujuan: Mengatasi jet lag. Dewasa: 1-5 mg pada jam tidur biasanya di lokasi tujuan. Lama penggunaan suplemen maksimal 5 hari. Melatonin adalah suplemen alami yang dapat meningkatkan kualitas tidur, kesehatan mata, depresi musiman, dan lain-lain. Pelajari cara menggunakan melatonin dengan aman dan efektif serta dosis terbaik untuk berbagai tujuan. Melatonin adalah hormon yang mengatur tidur dan dapat diambil sebagai suplemen untuk berbagai gangguan tidur. Pelajari tentang manfaat, risiko, dan tindakan pencegahan penggunaan melatonin dari para ahli Mayo Clinic. Melatonin adalah senyawa alami, khususnya indoleamine, yang diproduksi dan ditemukan pada berbagai organisme termasuk bakteri dan eukariota. [4] Senyawa ini ditemukan oleh Aaron B. Lerner dan rekan-rekannya pada tahun 1958 sebagai zat kelenjar pineal dari sapi yang dapat menyebabkan pemutihan kulit pada kodok biasa. Melatonin juga berinteraksi dengan hormon wanita secara biologis. Penelitian menunjukkan bahwa ini dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Pineal melatonin juga dapat melindungi terhadap neurodegenerasi, yaitu kehilangan progresif fungsi neuron. Neurodegenerasi hadir dalam kondisi seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Melatonin dapat disimpan dengan aman selama hingga 2 tahun. Namun, dapat menimbulkan beberapa efek samping termasuk sakit kepala, kantuk, pusing, dan mual. Jangan mengemudi atau menggunakan mesin selama 4-5 jam setelah mengonsumsi melatonin. Melatonin biasanya dimulai 7 hari sebelum dimulainya kemoterapi. Kemudian, dosis dapat ditingkatkan hingga 10-40 mg setiap hari, bersama dengan radioterapi, kemoterapi, atau interleukin 2 (IL-2).