metaneuron 500 mg obat untuk apa

metaneuron 500 mg obat untuk apa

Metaneuron - KlikDokter Metaneuron digunakan untuk meredakan gejala nyeri sedang hingga berat, seperti kolik dan nyeri pasca operasi. Obat ini termasuk dalam golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS), yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi demam, mencegah pembekuan darah dan mengurangi peradangan pada dosis yang lebih tinggi. Selain itu, Metaneuron digunakan untuk mengobati gangguan saraf seperti neuropati perifer, neuropati diabetik, dan neuralgia. Obat ini juga dapat membantu mengatasi keluhan saraf yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1, B6, dan B12. Proneuron adalah obat keras yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, nyeri pasca-operasi, nyeri kolik, dan sebagai penenang. Kandungan metamizole dalam obat ini merupakan analgesik dan antipiretik yang mampu mengurangi nyeri. Obat ini merupakan gabungan dari methampyrone 500 mg dan diazepam 2 mg. Molaneuron adalah obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini digunakan untuk mengobati dan membantu meringankan rasa sakit akibat peradangan pada saraf seperti neuritis dan neuralgia. Obat proneuron dengan bentuk sediaan kaplet mengandung diazepam sebanyak 2 mg dan metamizole sebanyak 500 mg. Analsik termasuk golongan OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid) karena menghambat produksi zat tertentu yang dapat menyebabkan peradangan. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan nyeri, sakit kepala, sakit gigi, kepala yang tegang, dan nyeri kolik. Analsik mengandung metamizole sebanyak 500 mg dan diproduksi dalam bentuk tablet. Dosis mecobalamin untuk neuropati perifer sebesar 500 mcg/hari terbagi dalam 3 dosis. Sementara dosis mecobalamin untuk anemia defisiensi B12 adalah 500 mcg per hari injeksi 3 kali/minggu. Setelah 2 bulan pengobatan, dosis tunggal dapat dikurangi sebesar 500 mcg setiap 1 sampai 3 bulan. Dosis Metamizol untuk meredakan nyeri dewasa adalah pemberian awal sebesar 0,5 – 1 gr di bagi dalam 3 – 4 dosis per hari dengan maksimal 4 gram per hari selama 3 – 5 hari. Atau dapat diberikan dalam sediaan cairan injeksi 2,5 gr 2 kali sehari melalui infus atau suntikan intramuskular. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi dan respon pasien.