500 orang pulang dari suriah

500 orang pulang dari suriah

Jumlah Warga Asing yang Dipulangkan dari Kamp ISIS Suriah Meningkat Terdapat peningkatan jumlah warga negara asing yang dipulangkan dari kamp ISIS di Suriah, termasuk lebih dari 150 orang yang dipulangkan ke Tajikistan, yang merupakan pertama kali untuk negara bekas Uni Soviet tersebut. Total pemulangan warga negara asing dari kamp ISIS Suriah untuk tahun 2022 tercatat meningkat. Selain itu, sekitar 500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam peperangan di Suriah telah dipulangkan ke Tanah Air dan diminta untuk diawasi oleh masyarakat. Menurut data, sebanyak 13.500 warga Suriah telah menyeberang ke Suriah melalui Bab Al Hawa, dan setidaknya 10 ribu orang Suriah melintasi penyeberangan Jarabulus. Tito memperkirakan ada lebih dari 1.100 orang yang berangkat dari Indonesia ke Suriah. Dari jumlah tersebut, 500 orang di antaranya masih berada di sana sedangkan 500 orang sudah dideportasi kembali ke Indonesia, dan 103 lainnya telah meninggal di sana. Pernyataan resmi dari para pejabat di Turki dan Suriah mengatakan korban meninggal dunia mencapai lebih dari 500 orang, namun jumlah ini diperkirakan dapat bertambah. Ada tiga orang WNI eks napi teroris yang pernah menjadi petempur kelompok militan ISIS di Suriah, yang kini sadar akan kesalahan mereka dan berusaha untuk menebusnya dengan menyebarkan narasi anti-ekstremisme. Keluarga buruh migran asal Karawang yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Suriah meminta pemerintah segera memulangkannya ke Indonesia karena kesehatan Dede Asiah semakin memburuk. Tindakan kekerasan oleh hampir setiap kelompok besar dalam situasi perang tampaknya ditujukan untuk mengintimidasi dan menghukum orang-orang yang dituduh sebagai lawan. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memantau kabar tersebut dan meminta masyarakat untuk mengawasi WNI yang baru saja pulang ke Tanah Air usai terlibat dalam peperangan di Suriah. Meskipun ada banyak faktor yang memotivasi para WNI untuk hijrah ke wilayah yang diklaim sebagai wilayah ISIS di Suriah, tidak semua dari mereka memiliki motif untuk perang jihad di sana. Hal ini menjadi pro-kontra pemulangan orang Indonesia yang pernah terlibat dan atau berada di wilayah konflik ISIS, termasuk anak-anak.