tragedi sepak bola indonesia

tragedi sepak bola indonesia

Daftar Tragedi Sepak Bola di Indonesia Sejak 2011, Kanjuruhan Paling Berdarah Berikut ini adalah daftar tragedi sepak bola yang pernah terjadi di Indonesia dan menyebabkan korban jiwa. Pada bulan April 2011, dalam laga antara Pelita Jaya melawan Arema, seorang suporter Pelita Jaya meninggal dunia. Pada 15 April 2018, dalam pertandingan antara Arema FC Malang dan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, seorang suporter Aremania tewas. Namun, tragedi terbesar terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dalam tragedi ini, sekitar 3.000 pendukung Arema FC memasuki lapangan setelah kekalahan tim mereka, dan menyebabkan insiden penghimpitan kerumunan yang fatal. Hingga hari keenam setelah tragedi terjadi, korban meninggal dunia mencapai 131 orang. Tragedi Kanjuruhan menjadi insiden paling mematikan dalam sejarah sepak bola nasional. Namun, kejadian suporter meninggal dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bukanlah peristiwa pertama di Indonesia. Sebelumnya, tercatat beberapa pertandingan sepak bola di Indonesia yang menyebabkan korban jiwa. Tragedi Kanjuruhan ini sangat disayangkan, karena akan merusak citra sepak bola Indonesia yang mulai bangkit dan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. Mantan pemain nasional, Hadi Ismanto, menyesalkan kejadian tragis ini, dan menyatakan bahwa kerusuhan semalam seharusnya tidak boleh terjadi, mengingat bahwa suporter tim tamu tidak datang ke Malang. Tragedi Kanjuruhan menegaskan bahwa nyawa manusia jauh lebih penting daripada sepak bola. Dalam berbagai berita dan informasi seputar sepak bola, baik itu hasil pertandingan, jadwal pertandingan, profil pemain, profil tim, klasemen, fakta, dan gosip, semuanya menjadi tidak berarti lagi ketika korban jiwa terus bertambah akibat insiden yang tragis seperti ini. Dunia juga ikut merasakan sedihnya atas tragedi Kanjuruhan Malang, dengan media-media asing memberitakan kejadian ini sebagai tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia, dan akan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keamanan dan keselamatan adalah hal yang harus diutamakan dalam setiap pertandingan sepak bola.