bolehkah mencukur bulu kemaluan

bolehkah mencukur bulu kemaluan

Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Islam - Boleh atau Tidak? Mencukur bulu kemaluan bagi pria dan wanita merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Meski demikian, terdapat perbedaan pendapat mengenai cara mencukur yang paling tepat. Mencukur bulu kemaluan dapat menimbulkan risiko luka gores pada penis, terutama jika dilakukan secara sembarangan. Oleh karena itu, sebaiknya tindakan ini dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti aturan yang telah digariskan oleh agama. Menurut Abul Abbas bin Sarij, bulu kemaluan termasuk bulu yang tumbuh di sekitar lubang dubur dan disyariatkan untuk dipotong tidak lebih dari 40 hari. Ada beberapa cara untuk mencukur bulu kemaluan yang dapat dilakukan, seperti berendam dalam air hangat selama kira-kira 5 menit dan mencukur atau menggunakan shaving. Meski beberapa wanita merasa mencukur bulu kemaluan merupakan suatu upaya menjaga kebersihan area kemaluan, namun tindakan ini dapat membawa risiko seperti rasa gatal sebab kulit di area kemaluan sangat sensitif dan bulu kemaluan dapat cepat tumbuh kembali. Maka dari itu, sebaiknya tindakan ini dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti aturan Islam yang telah digariskan. Berdasarkan informasi yang telah ditayangkan dalam situs Islamway.net, hukum mencukur rambut kemaluan hukumnya adalah sunnah dan disepakati oleh madzhab yang empat. Artinya, tindakan mencukur bulu kemaluan saat berpuasa tidak akan membatalkan ibadah puasa seseorang. Dalam Islam, tindakan mencukur bulu kemaluan memang dianjurkan, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti aturan yang telah digariskan untuk membantu mencegah risiko terjadinya luka atau infeksi pada area kelamin.