matahara

matahara

Fenomena Sosial "Matahara" di Jepang dan Indonesia - Kompasiana Matahara (マタハラ) adalah bentuk diskriminasi yang tidak adil terhadap wanita di tempat kerja. Hal ini terjadi ketika wanita hamil atau baru melahirkan menjadi korban tekanan dan pelecehan fisik atau mental dari atasan, rekan kerja, atau perusahaan. Matahara bisa berupa pemecatan atau penghentian kontrak secara sepihak. Istilah "matahara" berasal dari singkatan kata Bahasa Inggris "maternity" dan "harassment". Fenomena sosial ini semakin merebak di Jepang dan Indonesia. Di Jepang, korban matahara telah bersuara untuk meminta pemerintah berbuat sesuatu. Yukari Nishihara, salah satu korban matahara, berbicara di konferensi pers mengenai pengalaman buruknya di tempat kerja. Namun, pemerintah Jepang sampai saat ini belum dapat menghapus diskriminasi gender, dan fenomena ini terus terjadi. Matahara juga dialami oleh banyak wanita di Indonesia. Beberapa bentuk matahara yang terjadi meliputi penolakan untuk mengambil cuti hamil atau cuti melahirkan, penolakan untuk membayar kompensasi terkait cuti hamil atau cuti melahirkan, atau bahkan terjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Fenomena ini sulit untuk dilakukan tindakan dan diberantas, apabila tidak ada dukungan dari pemerintah atau korporasi. Matahara merupakan masalah serius yang harus diperhatikan. Wanita memiliki hak untuk memilih apakah ingin memiliki anak atau tidak, dan kehadiran anak tidak boleh menjadi alasan untuk diskriminasi di tempat kerja. Semua orang harus bersama-sama untuk menghapus matahara dan menciptakan tempat kerja yang lebih adil dan merata untuk semua orang.