proses kontraksi dan relaksasi otot

Mekanisme Terjadinya Kontraksi dan Relaksasi Otot Kontraksi dan relaksasi otot terjadi ketika ada sinyal listrik dari sistem saraf pusat atau sistem saraf otonom. Saat mengangkat beban, otot bisep mengalami pemendekan dan tulang pengumpil akan memanjang sehingga memungkinkan kita untuk mengangkat beban. Mekanisme kerja otot melibatkan banyak mekanisme biologis yang kompleks. Kontraksi otot terjadi saat otot menegang dan memendek yang menyebabkan gerakan rangka tubuh. Sementara itu, relaksasi adalah kebalikannya, di mana otot kembali memanjang. Kontraksi dan relaksasi otot juga penting dalam mekanisme kerja otot jantung. Kontraksi membantu memompa darah keluar dari jantung, dan relaksasi membantu mengembalikan darah ke dalam jantung. Kontraksi otot melibatkan reaksi aktin dan miosin dimana impuls saraf memicu terjadinya asetilkolin sehingga ion Ca+ pada retikulum sarkoplasma melepaskan dan masuk ke dalam sitoplasma. Mekanisme kontraksi otot pada saat kadar ion kalsium di dalam sitoplasma mengalami penurunan, maka tempat yang digunakan sebagai proses pengikatan miosin pada aktin akan tertutup dan proses kontraksi pada otot akan terhenti secara otomatis. Kondisi ini disebut sebagai relaksasi. Kontraksi otot skeletal terjadi melalui proses sliding filamen dimana aktin meluncur di atas miosin. Secara keseluruhan, mekanisme kontraksi otot melibatkan sejumlah protein seluler dan sistem produk energi yang menghasilkan otot memendek dan mengembangkan ketegangan. Siklus jantung juga merupakan contoh mekanisme terjadinya kontraksi dan relaksasi otot. Jantung secara bergantian berkontraksi dan berelaksasi untuk mengosongkan dan mengisi isi jantung. Atrium dan ventrikel juga memiliki siklus sistol dan diastol yang terpisah. Mekanisme terjadinya kontraksi dan relaksasi otot merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai mekanisme biologis. Kontraksi dan relaksasi otot sangat penting dalam memahami mekanisme kerja otot maupun membantu memahami mekanisme kerja jantung.