spiramycin 500

spiramycin 500

Spiramycin 500 mg 10 Tablet - Kegunaan, Efek Samping, Dosis ... - Halodoc Spiramycin adalah jenis antibiotik golongan makrolida yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini memiliki sifat bakteriostatik atau bakterisida dengan cara menghambat sintesis protein pada bakteri. Spiramycin terbukti efektif dalam mengatasi bakteri Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, dan Bordetella pertusis. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah sebanyak 2-3 gram per hari (6-9 juta IU) yang dibagi dalam 2-3 kali pemberian. Dosis dapat ditingkatkan hingga menjadi 5 gram (15 juta IU) per hari pada infeksi yang lebih parah. Sedangkan untuk bayi dan anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 50-100 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2 kali pemberian, selama 6 minggu. Spiramycin sering digunakan untuk mengatasi toksoplasmosis pada ibu hamil, dengan dosis sebanyak 1 gram (3 juta IU) sebanyak 3 kali sehari selama 5 hari. Spiramycin tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, kaplet, dan sirup, dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Walaupun begitu, penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan petunjuk dokter. Spiramycin memiliki beberapa efek samping seperti diare, mual, muntah, gangguan pencernaan, dan alergi. Oleh karena itu, harus dijadikan perhatian saat menggunakan obat ini. Spiramycin Novell 500mg 1.5miu Tablet memiliki harga sekitar Rp 2.896 dan bisa dibeli secara online di apotek K24Klik. Setiap tablet Spiramycin Novell 500 mg mengandung Spiramycin sebanyak 500 mg dan disarankan untuk diminum 3 kali sehari selama 5 hari. Obat ini termasuk kedalam golongan obat keras (merah) dan dikemas dalam strip @10 tablet. Namun, sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter terlebih dahulu. Spiramycin juga tersedia dalam berbagai merek yang beredar di Indonesia seperti Provamed, Spirasin, Spiranter, Rovadin, dan Rovamycine. Selain itu, Spiramycin juga efektif dalam mengatasi infeksi bakteri pada saluran pernapasan dan efektif dalam mengatasi bakteri Toxoplasma spp. Kendati demikian, Spiramycin tidak efektif dalam mengatasi infeksi bakteri Pseudomonas aeruginosa yang merupakan salah satu patogen di dunia yang paling berbahaya.