buddhist flag

buddhist flag

Bendera Buddhis, yang berkibar bersama Bendera Indonesia dan Bendera organisasi Tzu Chi di Sekolah Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Indonesia, dirancang pertama kali pada tahun 1885 oleh Komite Colombo di Colombo, Ceylon (sekarang Sri Lanka). Bendera ini merupakan simbol iman dan perdamaian yang digunakan di seluruh dunia sebagai melambangkan ajaran Buddha. Terdapat kontroversi mengenai siapa yang merancang Bendera Buddhis. Bendera ini memiliki enam warna yang mewakili enam cahaya yang dipancarkan oleh Buddha pada saat pencapaian pencerahan sempurna. Warna-warna tersebut ditentukan pada tahun 1956 setelah enam konferensi persahabatan diadakan di antara komunitas Buddha di Burma. Bendera Buddhis didesain pada abad ke-19 sebagai respons terhadap penindasan Inggris terhadap umat Buddha di Sri Lanka dan merepresentasikan warna aura Buddha. Setiap warna mencerminkan paramita Buddha dan kesatuan umat Buddha. Berbagai tradisi dan negara mempunyai variasi dan makna yang berbeda dalam penggunaan Bendera Buddhis. Bendera ini dipercaya diciptakan oleh seorang kolonial dan pemimpin Buddha untuk menandai kebangkitan Buddha di Ceylon pada tahun 1880. Bendera Buddhis dianggap sebagai sebuah simbol universal bagi umat Buddha. Bendera Buddhis berbentuk persegi panjang dengan warna biru, kuning, merah, putih, jingga, dan campuran keempat warna tersebut. Bendera ini digunakan untuk melambangkan ajaran Buddha yang mengajarkan iman dan perdamaian. Meskipun terdapat kontroversi mengenai siapa yang merancang Bendera Buddhis, dipercaya bahwa Henry Steele Olcott, seorang pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat, yang merancangnya di Sri Lanka pada bulan Mei 1880. Enam warna pada bendera melambangkan enam cahaya yang dipancarkan oleh Buddha pada saat pencapaian pencerahan sempurna. Bendera Buddhis dipakai di seluruh dunia untuk merepresentasikan iman Buddha dan perdamaian.