perbedaan bintara dan tamtama tni ad

perbedaan bintara dan tamtama tni ad

Perbedaan Tamtama, Bintara, dan Perwira TNI, Berikut Penjelasannya Jakarta - Perbedaan Tamtama, Bintara, dan Perwira TNI terkait pendidikan memiliki kekhasannya masing-masing. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, terdapat beberapa pendidikan yang harus dilalui oleh prajurit TNI. Struktur kepangkatan bintara terdiri dari Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua; sementara Tamtama terdiri dari Prajurit Kepala (Praka), Prajurit Satu (Pratu), dan Prajurit Dua (Prada). Tamtama dibentuk melalui pendidikan pertama tamtama yang langsung dari masyarakat dan diangkat oleh Panglima. Perbedaan Tamtama dan Bintara TNI terletak pada syarat masuk. Tamtama bisa dikatakan pangkat paling rendah dan memerlukan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat, sedangkan Bintara diperuntukkan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Selain itu, terdapat perbedaan jenis lencana, pangkat, kesulitan proses seleksi, dan faktor lainnya. Prajurit siswa yang lulus pendidikan pertama tamtama diangkat menjadi prajurit dan diberikan pangkat Prajurit Dua untuk TNI AD dan TNI AU atau Kelasi Dua untuk TNI AL. Sementara itu, golongan kepangkatan bintara menerima masukan dari pendidikan menengah dan terdiri dari Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua. Tingkatan pangkat TNI secara umum dibagi menjadi tiga, yakni tamtama, bintara, dan perwira. Kepangkatan Tamtama juga terdiri dari Kopral Kepala, Kopral Satu, dan Kopral Dua dengan lambang yang hampir sama dengan lambang kepangkatan bintara, hanya saja warnanya berbeda. Dalam rekrutmen TNI AL, terdapat Bintara Prajurit Karier (Bintara PK) dan Tamtama dengan masa pendaftaran dan daftar ulang yang berbeda. Sementara itu, calon tamtama dinamakan CATA dan calon bintara disebut CABA. Secara umum, prajurit TNI terdiri dari tiga golongan kepangkatan, yakni perwira, bintara, dan tamtama yang berasal dari jenjang pendidikan yang berbeda. Maka, penting untuk memahami perbedaan antara ketiganya agar dapat memilih jalur karier yang sesuai dengan pendidikan yang dimiliki.