hukum memberikan hutang untuk taruhan bola adalah

hukum memberikan hutang untuk taruhan bola adalah

Apakah Utang Judi Harus Dibayar? - Hukumonline Menurut hukum perdata, utang judi tidak harus dibayar. Pasal 1788 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ("KUHPer") menjelaskan bahwa orang yang memiliki piutang judi tidak mempunyai tuntutan hukum. Namun, hal ini tidak berlaku untuk permainan-permainan yang dapat dipergunakan untuk olah raga, seperti anggar, lari cepat, dan sejenisnya. Dalam perjudian, jika terdapat unsur keuntungan yang bergantung pada peruntungan atau kemahiran/kepintaran pemain serta melibatkan adanya pertaruhan, maka dapat dikatakan sebagai judi. Taruhan sepak bola yang mengandung unsur untung-untungan masuk ke dalam tindak pidana perjudian. Taruhan antara dua orang yang tidak memiliki izin, seperti terkait Piala Eropa 2020, bukanlah perjanjian. Hal ini dapat diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah. Judi dalam bentuk permainan yang dijadikan perlombaan dapat dibolehkan, terutama jika perlombaan tersebut sebagai persiapan untuk jihad seperti lomba memanah atau pacuan kuda. Hukum memberi hutang adalah haram, terutama jika uang yang dipinjamkan akan digunakan untuk perbuatan maksiat seperti berjudi, membeli minuman keras, dan memakai jasa pelacur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa judi bola online telah menyebar di kalangan mahasiswa. Sebagai muslim, kita diharuskan menghindari tindakan perjudian dan tidak menerima sedekah hasil judi dengan kondisi menyokong judi karena hal ini haram.