morfologi dan anatomi kelinci

morfologi dan anatomi kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci - FTTM ITB Kelinci merupakan hewan herbivora yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia terutama di daerah pegunungan. Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia dengan berat tubuh 1,35-7 kg dan panjang 40-70 cm. Kelompok hewan ini sangat sempurna baik dalam morfologi maupun anatominya karena memiliki susunan organ yang kompleks dan metabolisme yang juga kompleks. Pada kelinci, karakteristik yang paling menonjol adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator bercabang menjadi tiga bagian, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Untuk menentukan berat bagian sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem cardiovaskular, dan sistem urogenital kelinci, perlu dilakukan pengukuran bobot kelinci keseluruhan dan bobot kelinci tanpa organ dan kulit (karkas). Selain itu, juga perlu diketahui jenis kelamin kelinci dan persentase berat komersil serta persentase masing-masing organ non komersil kelinci. Pada sistem reproduksi, kelinci memiliki sperma yang berbeda-beda tergantung spesies. Bentuk kepala sperma kelinci, sapi, dan domba berbentuk oval, manusia berbentuk bulat, unggas berbentuk silinder memanjang, dan tikus berbentuk kait. Morfologi spermatozoa dapat mengalami kelainan yang dianggap sebagai abnormalitas spermatozoa. Mamalia memiliki karakter struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata lain, salah satunya adalah adanya kelenjar susu. Pada kelinci, sistem respirasi dimulai dari lubang hidung, kemudian udara masuk melewati trakea dan ke paru-paru. Dalam pengamatan morfologi kelinci, dapat ditemukan bahwa pada bagian dorsal terdapat kepala, leher, badan, dan ekor. Pada bagian kepala (Caput), terdapat mata dan daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan. Dalam laporan praktikum Zoologi Vertebrata, telah dilakukan pengamatan terhadap morfologi dan anatomi mamalia termasuk kelinci. Kelinci juga sudah diketahui memiliki susunan organ yang kompleks dan berhasil menjadi kelompok hewan yang paling sempurna baik dalam morfologi maupun anatominya. Dalam penelitian-penelitian lebih lanjut, diharapkan dapat digali lebih dalam mengenai morfologi dan anatom kelinci serta manfaat dari pengetahuan tersebut untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.