nenek moyang kelelawar

nenek moyang kelelawar

Inilah Sosok Moyang Kelelawar yang Bertubuh Raksasa dan Bisa Merangkak Tidak seperti kelelawar modern, moyang kelelawar dulu memiliki tubuh raksasa dengan berat sekitar 40 gram. Gigi dan tulangnya juga tiga kali lebih besar dari ukuran kelelawar modern, membuatnya bisa terbang dan merangkak untuk mencari makanan. Peneliti percaya bahwa organ homolog terjadi saat dua makhluk hidup dari nenek moyang yang sama mengembangkan organ yang berbeda, seperti pada sayap kelelawar dan sirip ikan paus. Keduanya berasal dari nenek moyang mamalia awal yang sama, namun mengalami adaptasi sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Evolusi manusia yang melibatkan perubahan signifikan dalam struktur dan fungsi otak juga merupakan contoh dari makroevolusi yang mencakup adaptasi fungsional di luar sifat fisik. Charles Darwin mengembangkan gagasan mengenai seleksi alam yang dapat mengakibatkan evolusi terjadi dari nenek moyang yang sama, yang kemudian menjadi dasar teori evolusi. Para peneliti internasional telah merekonstruksi genom nenek moyang paling awal dari semua hewan mamalia untuk membantu memahami evolusi mamalia dan mendukung upaya konservasi satwa modern. Penelitian menunjukkan bahwa hutan di Jawa tersisa hanya 900 ribu hektare pada 2017, dan kepunahan predator seperti macan tutul jawa akan berdampak pada kepunahan flora dan fauna lainnya. Oleh karena itu, mitos-mitos tentang harimau dan macan perlu dibenahi agar tidak mengganggu pengetahuan lokal nenek moyang.