ayam maron

ayam maron

Ayam Maron Ayam Lokal Petelur Unggul dari Temanggung Ayam Maron jenis BSM 1 merupakan hasil persilangan ayam Arab dan ayam Lingnan dengan keunggulan produksi telur tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Ayam ini memiliki bobot badan dewasa betina sekitar 1,7-2,0 kg dan jantan sekitar 2-2,5 kg, bobot telur sekitar 46,5-50 gram, dan produksi telur sekitar 60-65% dalam periode produksi selama 19-20 bulan. Ayam Maron memulai masa bertelur pada usia 18-20 minggu. Bibit ayam Maron yang digunakan berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah. Ternak ayam Maron ini terletak di Taman Ternak Ayam Lokal Maron, yang berlokasi di Kayogan, Sidorejo, Kecamatan Temanggung. Selain itu, di Satker Ayam Maron juga digunakan Ayam Sembawa sebagai bibit, berasal dari BPTU_HPT Sembawa Kementan di Palembang, dengan keunggulan produksi telur tinggi mencapai 240 butir/tahun, tidak memiliki sifat mengeram, namun pertumbuhan lambat dan postur tubuh kecil. Untuk menghindari kerusakan ayam yang dijual ke RPA, ayam harus ditimbang bersama keranjangnya. Timbangan yang dipakai adalah timbangan duduk kapasitas 50 kg. Satu keranjang bisa diisi 12-15 ekor ayam ukuran kecil atau 8-10 ekor ayam ukuran sedang dan besar. Dalam penelitian yang dilakukan di Satuan Kerja Ayam Kedu Maron, Temanggung, bobot badan dan pertumbuhan ayam Kampung pada umur 4 bulan lebih tinggi dibandingkan ayam Sentul dan ayam Merawang. Penciri ukuran ayam Kampung adalah lebar dada, sedangkan penciri bentuknya panjang punggung. Ayam Maron Ayam Lokal Petelur Unggul dari Temanggung memiliki keunggulan yang menjadikannya sebagai pilihan yang baik untuk dikembangkan dalam bidang usaha peternakan ayam.