jula juli surabaya

jula juli surabaya

Kidung Jula-juli Suroboyoan yang Bikin Kangen - Kompasiana Bagi Anda yang berasal dari Surabaya atau yang biasa disebut Arek Suroboyo dan masyarakat Jawa Timur secara umum, pasti sudah sangat akrab dengan Kidung Jula-juli Suroboyoan. Kidung ini sering dibawakan dalam pertunjukan Ludruk dengan lirik berbahasa Jawa yang sangat lucu dan mengundang tawa penonton. Selain itu, Kidung Jula-juli Suroboyoan biasanya diiringi dengan musik gamelan khas Ludruk. Kidungan Jula-juli Suroboyoan adalah sebuah syair yang dilagukan pada awal pertunjukan Ludruk. Isi syairnya berupa guyonan atau candaan dengan bahasa khas Suroboyoan yang dapat mengocok perut. Meskipun perkembangan teknologi dan pengaruh smartphone semakin masif, tetapi pentas Kidungan Jula-juli Suroboyoan masih tetap lestari. Bahkan anak-anak SD dan SMP di Surabaya masih melestarikan tradisi ini. Biasanya, untuk membedakan antara adegan di dalam pertunjukan Ludruk, diisi dengan tembang Jula-juli yang dinyanyikan oleh seorang waria. Walau tidak semeriah dulu, kesenian Ludruk Cak Durasim yang berasal dari Surabaya masih sering manggung variasi kali. Selain itu, irama lain seperti gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru juga digunakan sebagai pengiring tari Remo. Kesenian tradisional di Surabaya beragam jenisnya, seperti seni tari, seni musik, dan seni panggung. Tak heran jika Ludruk, Gending Jula Juli Suroboyo, tari Remo, Kentrung, Okol, Seni Ujung, Besutan, upacara Loro Pangkon, tari Lenggang Suroboyo dan tari Hadrah menjadi kebanggaan bagi warga Surabaya. Kidung Jula-juli Suroboyoan merupakan salah satu kesenian tradisional kota ini yang sangat dihargai dan patut dilestarikan. Meskipun pertunjukan ini merupakan bagian dari warisan budaya kota Surabaya, namun syair Jula-juli dapat menyebar ke seluruh Jawa, termasuk keturunan Madura yang mengungkapkan keinginannya melalui kidungan ini.