lam yahtalim aceh
Lirik Lam Yahtalim Beserta Artinya Versi Bahasa Aceh Dalam bahasa Aceh, nadham Lam Yahtalim diucapkan setelah shalat atau pada momen lainnya. Nadham ini juga disebut dengan al-Syamail al-Muhammadiyah al-Syarifah dan mengandung penyebutan keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah teks liriknya beserta artinya dalam bahasa Aceh: لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طَهَ مُطْلَقًا أَبَدًا Nabi han tom neumeulumpoe Malam uroe seulama-lama ( Nabi Muhammad SAW tidak pernah bermimpi keluar sperma sama sekali, selamanya ) وَمَا تَثَائَبَ أَصْلًا فِى مَدَى الزَّمَنِى Meuseumeunguep nabi pitan Nibak zameun sepanjang masa ( Dan tidak pernah ia (Nabi Muhammad SAW) menguap dengan asli di masa apapun ) Dalam kebudayaan Aceh, setelah melantunkan nadham Lam Yahtalim di atas biasanya diiringi pula dengan nadham Aceh yang merupakan terjemahan dari nadham itu sendiri, yakni: Nabi hantom neumeuleumpoe malam uroe seulama-lama ( Nabi Muhammad SAW tidak pernah bermimpi keluar sperma sama sekali, selamanya ) Neuseumeungeub nabi pi tan Nibak zameun selama-lama ( Dan tidak pernah ia menguap dengan asli sepanjang masa ) Demikianlah keistimewaan Nabi Muhammad SAW diabadikan dalam nadham Lam Yahtalim yang sering diucapkan orang Aceh. Setiap orang juga diajarkan untuk menghapal lirik syair agar terlindung dari bencana dan musibah.